Idul Fitri: Pengalaman hari raya di tengah pandemi Covid-19 - 'tidak terasa seperti Lebaran' dan 'ada yang hilang’

Lebaran tahun ini terasa sangat berat bagi Mas Lutfi warga Padma Residence Blok C No 3, Mahasiswa semester akhir Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang tidak bisa pulang ke kampung halamannya di Bandar Lampung.

Makna, momen, dan kehangatan dari perayaan Idul Fitri tahun ini berbeda, menurutnya.

"Sekarang benar-benar sendiri di perantauan. Merayakan Lebaran sendiri dan rasanya seperti tidak ada Lebaran, seperti hari-hari biasa saja," kata Mas Lutfi kepada Wartawan Padma Post, Minggu (24/05).

Mas Lutfi merayakan Idul Fitri sendirian di Padma Residence tanpa ditemani keluarganya hanya menghabiskan momen-momen Lebaran dengan bersilaturahmi secara virtual melalui video telepon dengan keluarga.

"Ini pengalaman pertama karena tahun sebelumnya pasti pulang kampung dan bareng keluarga salat Ied di masjid, lalu silaturahmi ke rumah keluarga. Ya sedih sih, tapi bagaimana lagi, ini sudah qadarullah, jalani saja, Allah pasi akan beri hikmah untuk kita," ujarnya

PHBI Musholla An Nur yang diketuai oleh Bp Novi menuturkan, tahun ini Padma Residence mencoba melakukan segala kegiatan di bulan Ramadhan seperti membuka LAKU (Lapak Kuliner) untuk warga Padma, pembayaran zakat fitrah, dan pelaksanaan sholat Ied. Hal ini dilakukan juga dikarenakan masih rentannya penyebaran virus COVID-19 sehingga kegiatan ini hanya dilakukan kalangan warga Padma Residence.

Pada hari Ahad, 24 Mei 2020 Musholla An Nur melaksanakan sholat Ied berjamaah dan tetap menerapkan/mengikuti anjuran dari MUI dan protokol kesehatan dari pemerintah. PHBI dan takmir Mushola An Nur pun sudah melakukan pencegahan/ antisipasi dengan penyemprotan disinfektan di area mushola, menyediakan hand sanitizer dan masker bagi para jamaah." Ujar Pak Rajendra selaku Ketua Takmir Mushola An Nur Padma Residence. Setelah sholat Ied berlangsung, para jamaah pun bersantap sarapan pagi lontong opor ayam kampung yang sudah disediakan panitia.